Rabu, 10 Juli 2013

Perjalanan ke Singapura tertunda

Perjalanan kami ke Singapura terpaksa harus ditunda. Beberapa hal menjadi penyebabnya, salah satunya adalah proses pengurusan paspor yang ternyata merambat ke urusan-urusan sipil seperti KK dan KTP. Faktor lain adalah, Bunay ngga jadi menang di turnamen Animal Kaiser-nya :D

Petualangan dimulai
Kami sekeluarga berangkat ke Jakarta sejak kamis malam, demi mendapat tiket pesawat yang tidak mencekik, dan istirahat cukup sebelum acara. Plus, Ibu dan adik-adik memang bertujuan liburan dan berbelanja di Jakarta.
Perjalanan lancar-lancar saja. Kami dijemput oleh sahabat Ayah-Ibu di bandara. Walaupun sebenarnya beliau memperkirakan kami akan menginap di rumahnya selama berada di Jakarta, kami harus mengecewakan beliau karena dari awal memang sudah berniat menginap di Kramat.

Jumat, 28
Hari itu kami habiskan untuk mengunjungi Atrium Plaza, Pasar Senen, dan PRJ. Tidak sempat berlatih untuk turnamen, hanya menghabiskan waktu untuk wisata belanja dan kuliner.

Sabtu, 29
Sambil memaksakan diri, saya dan Bunay berkunjung ke Plaza Indonesia untuk mengisi waktu menunggu bundanya dan yang lain belanja lagi ke Tanah Abang dan Pasar Senen. Di Amazing Town PI, sempat bermain beberapa kali, kami mendapat 2 silver dan 1 bronze.
Dari PI kami langsung kembali ke Kramat, mampir ke 7Eleven Raden Saleh. Sampai di Kramat, sudah ditunggu oleh Ibu dan adik-adik. Malamnya, kami berpencar, Ibu dan adik-adik ke Grand Indonesia, saya ke Karawaci untuk ber-TCG ria :p

THE DAY
Akhirnya hari minggu tiba. Terlanjur santai karena sebelumnya membaca selebaran di Amazone bahwa babak Grand Final dimuali jam 14.00, kami harus buru-buru mandi dan berangkat menuju JCC, karena lomba ternyata dimulai dari jam 10.00. Karena hampir saja terkena diskualifikasi, Bunay akhirnya disisipkan ke grup ke-2 oleh panitia, bersama 16 wakil lainnya.
Dikarenakan kurang antisipasi bahwa lawan-lawan Bunay banyak yang menggunakan Brutus, saya mendaftarkan kartu standar yang tidak berfokus pada siapa lawan.
Grup 1 ternyata dipenuhi oleh Brutus. Hampir separuh dari peserta di grup 1 menggunakan Brutus. Di grup 2, lebih beragam penggunaannya, walaupun masih ada beberapa peserta yang juga menggunakan Brutus.

Dari 32 peserta, hanya Bunay yang menggunakan kartu dari Evo 3. Kebanyakan menggunakan kartu animal dari Evo 5 dan 6.

Bunay lolos hingga babak 8 besar. Lebih tepatnya babak 4 besar grup 2, karena dari grup 1 sudah didapatkan juara dan runner-up-nya. Sayangnya, di babak 8 besar akhirnya bertemu juga dengan Brutus. Setelah 2 babak menang telak 2-0, di babak 3 ini Bunay harus kalah di set pertama. Walaupun bisa membalas di set kedua, akhirnya di set ketiga harus bertarung hingga masing-masing animal tersisa 1 serangan. Bunay sebenarnya sudah beberapa kali berhasil menyerang, tapi sayangnya kebetulan Brutus dilengkapi dengan Tech Guard, dimana Bunay berhasil memenangkan turnamen di Surabaya dengan berbekal Power Guard (anti-Brutus).
Setelah beberapa serangan Bunay berhasil di-blok, akhirnya si Brutus berhasil mengerahkan serangan penghabisan yang memupuskan keinginan Bunay ke Singapura.

Sedih melihat Bunay yang terus memperhatikan piala yang disediakan, secepatnya kami mengajak Bunay ke booth LEGO. Ada penyesalan karena salah memilih kartu, tapi saya belajar untuk merelakannya. Masih beberapa kali terbayang ketika raut sedihnya tampak di tepi panggung..
At least..Bunay masih bisa bercerita jika dia menang 2x dan kalah 1x..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar